Anies Kecil yang Lincah dan Serba Ingin Tahu

 Setiap orang dewasa tentu semuanya mengalami masa kecil akan tetapi, tetap saja setiap orang tentu memiliki kisah masa kecil tersendiri dan menjadi sebuah momentum yang terus terkenang oleh dirinya, dan keluarga. 


Begitu pula dengan sosok Anies Baswedan. Anies Rasyid Baswedan merupakan buah hati dari Rasyid Baswedan dan Aliyah Rasyid Baswedan salah seorang guru besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta. Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Rasyid Baswedan seorang Pahlawan Nasional keturunan Arab dan diplomat pada masa awal kemerdekaan Indonesia. 

Anies Baswedan lahir pada tanggal 7 Mei 1969 di Kuningan, Jawa Barat. Anies tumbuh besar dan berkembang di Yogyakarta kemudian dikenal sebagai seorang akademisi dan politisi. 

Kelahiran yang Dikhawatirkan

Setiap anak tentu didambakan kelahirannya. Begitu pula dengan Anies Baswedan yang akan dilahirkan oleh Ibunya, sangat didambakan sekali kehadirannya oleh keluarga karena ia merupakan cucu pertama dan anak pertama yang akan tumbuh. 

Di masa kelahirannya keluarga mendapatkan kabar bahwa sang anak kondisinya terlilit tali pusar. Sontak hal tersebut membuat keluarga khawatir. Keluarga yang berkumpul pun, berharap cemas sembari memanjatkan do'a untuk kelancaran lahirnya Anies Baswedan. 

Berkat do'a dan ketangguhan sang Ibu, akhirnya Anies lahir dengan selamat. Tentu saja, keluarga sangat gembira dengan hal tersebut. 

Anies Kecil yang Lincah

Sejak kecil Anies sangat lahap sekali dalam makan. Aliyah mengatakan bahwa dulu, Anies kecil dapat makan bubur sambil makan pisang secara bersamaan. 

Kemudian Anies tumbuh menjadi seorang anak yang lincah dan aktif. Bahkan, tidak ayal membuat kedua tante kembarnya menggelengkan kepala. 

Ella, sang tante itu mengenang ketika Anies pernah kejedot pintu koboy bahkan Aliyah mengatakan bahwa Anies dulu kulit punggungnya pernah melepuh karena terkena setrikaan sarung tenun. Sementara Anies tidak menangis dan mengeluh soal hal tersebut. 

Anies Kecil Senang Bereksperimen

Setiap lebaran sebagaimana orang-orang muslim lainnya melakukan mudik. Begitu pula ketika Anies mudik ke rumah nenek di Kuningan. Ia sontak menjadi buah bibir karena kelakuannya. Sebagaimana diceritakan tantenya, ia mencampur sagon dengan tanah saat di jemur. 

Tidak hanya itu, sang Ibu juga mengenang, ketika Anies dan ke empat temannya pergi ke Mushola dengan masuk ke dalam sarungnya. Anies beralasan bahwa hal tersebut dilakukan agar mendapat banyak pahala ke mushola karena, ketika pahal berjalan ke mushola itu tergantung langkahnya dan langkah ketika menggunakan sarung bersamaan menjadi pendek-pendek. 

Posting Komentar

0 Komentar