Tuhan Saja Diprotes!

Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT dengan tujuan untuk menjadi pemimpin di muka bumi. Pada dasarnya, manusia merupakan makhluk yang sangat kontroversial sejak pertama kali Adam diciptakan kehebohan diantara Malaikat dan Iblis pun sangat menggencarkan. Tuhan sendiri, mendapatkan kritikan karena telah menghadirkan sosok makhluk semacam manusia ini. 

 

Al-Qur'an mengisahkan bahwa Malaikat sendiri memprotes kehadiran manusia, apakah mereka memiliki nafsu seperti kita? atau merasa tidak percaya terhadap penciptaan Tuhan? tentu saja kita tidak setuju dengan pernyataan itu. Malaikat sendiri telah menjelaskan kepada Tuhan bahwa manusia akan membuat kerusakan di muka bumi, bagaimana mungkin akan menjadi khalifah dan memakmurkan bumi. Ingatlah, sepandai apapun malaikat dalam memprediksi perbuatan manusia yang terbuat dari tanah itu harus tunduk terhadap keagungan Tuhan, bahwa Dia lebih tahu daripada Malaikat. 

Selanjutnya, Iblis turut memprotes kehadiran manusia bahkan protes yang dilakukannya lebih buruk dihadapan Tuhannya karena, protesnya itu membuat Tuhan murka kepadanya. Bayangkan saja, Iblis yang terbuat dari api itu, bahkan beberapa keterangan menyebutkan bahwa Iblis merupakan gurunya daripada malaikat-malaikat. Apa yang terjadi ketika Tuhan menyuruhnya untuk sujud kepada Adam, dengan serta merta menolak dan membangkang. Pembangkangan tersebut adalah sebuah ketidak taatan sang Iblis terhadap Tuhannya. Alhasil, ia harus rela mendekam dalam kutukan dan harus menjadi ahli neraka kelak. 

Hingga sampai saat ini, manusia tumbuh dan berkembang dengan terus menuai kontroversi. Jika dulu kontriversi ditengah-tengah makhluk semacam Malaikat dan Iblis. Kali ini, kontroversi itu datang dari manusia itu sendiri. Berbagai perspektif dalam memahami kehidupan dan memberikan pengaruh terhadap manusia-manusia lainnya. Pada akhirnya, pengaruh yang satu membentuk kelompok dan tjadi pergulatan kelompok satu dengan kelompok lainnya.

Jika dibandingkan dengan Malaikat dan Iblis tentu saja, manusia itu sangat lemah bahkan biologisnya sangat rapuh dan tidak bisa bertahan lama. Tidak ada kekuatan yang dapat membuatnya tetap bertahan abadi seperti Tuhan yang membuat abadinya Iblis untuk membuat manusia tersesat meskipun hanya memberikan masa deadline hingga hari kiamat. 

Sementara manusia terus berkembang dan beranak pinak dan menjadi pembangun dan perusak dari peradaban yang satu ke peradaban yang lain. Mungkin, itu adalah salah satu cara manusia untuk tetap bertahan dalam kehidupan dan dilanjutkan oleh generasi berikutnya. Tetap saja, manusia hanya makhluk yang tetap berada dalam kenisbiannya, dan yang abadi hanya Tuhan. 

Pada Dasarnya manusia senantiasa berada dalam kebaikan (hanief), meskipun mereka selalu berperang dalam meraih kekuasaan dan kepuasan. Hati kecil, adalah "nilai" bahwa peperangan harus diakhiri dengan kedamaian. Atau mereka berpendapat bahwa hanya peperangan lah yang akan menciptakan kedamaian. Kedamaian seperti apa yang diciptakan oleh peperangan? Tentu saja, kedamaian yang dicipatkan oleh pemenang pada peperangan  tersebut.

Posting Komentar

0 Komentar